Tantang Gelombang Demi Nyawa: Polisi Perairan NTB Evakuasi 5 Nelayan Selamat dari Kecelakaan Laut

Lombok Timur, 3 Agustus 2025 — Perjuangan lima nelayan di Perairan Selat Alas berubah menjadi momen penyelamatan mendebarkan saat perahu mereka terbalik di tengah lautan. Di balik kepanikan itu, hadir pasukan biru laut dari Ditpolairud Polda NTB yang bergerak cepat, mengarungi ombak demi menyelamatkan nyawa.

 

Peristiwa tersebut terjadi pada Minggu pagi ketika kelima nelayan tengah memancing di kawasan perairan Kayangan, Lombok Timur. Tanpa diduga, gelombang besar menghantam perahu mereka hingga terbalik dan menenggelamkan semua awak ke dalam laut.

 

Menerima laporan darurat, Direktorat Polairud Polda NTB tak membuang waktu. Dua kapal cepat, KP XXI-2012 dan KP XXI-1002, dikerahkan dari dermaga, berpacu dengan waktu untuk menjangkau lokasi musibah.

 

“Saat laporan masuk, kami langsung instruksikan tim bergerak. Tidak ada waktu untuk menunda. Lima nyawa sedang bergantung pada kecepatan kami,” jelas Kabid Humas Polda NTB, Kombes Pol. Mohammad Kholid, S.I.K., dalam keterangannya kepada media.

 

Upaya penyelamatan dibagi. Satu korban pertama berhasil dijangkau oleh anggota Polairud Polres Lombok Timur, sedangkan empat korban lainnya berhasil diselamatkan oleh tim utama Ditpolairud Polda NTB. Kondisi para korban sempat melemah akibat terombang-ambing di lautan, namun segera ditangani secara medis di Pos Marmit Polairud Kayangan.

 

Tak hanya manusia, kapal nelayan yang terbalik pun tidak dibiarkan tenggelam. Tim mengikat dan menggandeng perahu tersebut untuk dibawa kembali ke daratan menggunakan KP XXI-2012.

 

“Kami tidak hanya menyelamatkan mereka, tapi juga memastikan alat dan sarana kerja mereka tidak hilang begitu saja. Ini soal mata pencaharian,” tambah Kombes Kholid.

 

Usai proses penyelamatan, kelima nelayan kini dalam kondisi stabil dan tengah menunggu keluarga yang segera datang menjemput mereka di pos kepolisian.

 

Aksi heroik ini kembali menegaskan kesiapsiagaan aparat kepolisian, khususnya Ditpolairud, dalam menjamin keselamatan masyarakat laut. Kejadian ini pun menjadi pengingat bahwa keselamatan saat melaut adalah tanggung jawab bersama, termasuk kesiapsiagaan dan sinergi antara nelayan dan aparat keamanan.

 

(HSH)

Bagikan: