Lombok Utara – Bhayangkari Cabang Lombok Utara menunjukkan kepeduliannya terhadap kesehatan perempuan dengan menginisiasi program deteksi dini dan pencegahan kanker serviks. Kegiatan ini berlangsung pada Sabtu (30/8/2025) di Aula Sarja Arya Racana Polres Lombok Utara, melibatkan lebih dari 150 anggota Bhayangkari.
Program yang mengedepankan pemeriksaan Pap Smear, Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA), serta vaksinasi HPV ini digelar berkat sinergi bersama Rotary Club Mataram, Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI), serta Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Utara.
Ketua Bhayangkari Cabang Lombok Utara, Ny. Heny Agus Purwanta, dalam sambutannya menegaskan pentingnya perhatian khusus terhadap kesehatan perempuan.
“Setiap jam ada dua perempuan di Indonesia yang meninggal karena kanker serviks. Perempuan yang sehat adalah pondasi keluarga yang kuat. Melalui program ini, kami ingin mengajak seluruh perempuan untuk menjaga diri sekaligus memberi cinta terbaik bagi keluarga,” ujarnya.
Heny memastikan bahwa program deteksi dini kanker serviks tidak berhenti pada momentum kali ini saja. Bhayangkari Lombok Utara telah memasukkannya ke dalam program kerja tahunan agar terus berkelanjutan. Peserta yang belum sempat mengikuti screening akan difasilitasi pada kegiatan berikutnya atau dirujuk ke fasilitas kesehatan terdekat.
Dukungan juga datang dari tenaga medis ahli. Onkolog sekaligus dokter spesialis kandungan, dr. I Made Widyalaksana Mahayasa, Sp.OG(K)ONK, menguraikan manfaat deteksi dini.
“Baik IVA maupun Pap Smear sama-sama efektif. IVA lebih cepat karena hasilnya bisa langsung diketahui, sementara Pap Smear membutuhkan waktu beberapa hari. Yang terpenting, pemeriksaan dilakukan secara rutin agar kanker serviks bisa dicegah sejak awal,” jelasnya.
Ia juga menekankan tiga strategi global eliminasi kanker serviks, yakni vaksinasi HPV pada anak, deteksi dini pada perempuan usia produktif, dan pengobatan tepat bagi pasien kanker serviks.
Presiden Rotary Club Mataram, Ny. Ala Froehlich, menambahkan bahwa kolaborasi lintas organisasi sangat penting dalam isu kesehatan masyarakat.
“Kami ingin para peserta menjadi duta kesehatan yang menyebarkan informasi kepada lingkungan sekitar. Dengan begitu, kesadaran masyarakat akan meningkat dan perlindungan perempuan bisa lebih merata,” ungkapnya.
Data WHO menunjukkan, setiap tahun terdapat lebih dari 600 ribu kasus baru kanker serviks di dunia. Di Indonesia, angka ini mencapai lebih dari 36 ribu kasus baru per tahun. Melalui langkah preventif berupa vaksinasi dan deteksi dini, angka kasus baru diharapkan bisa ditekan secara signifikan.
Inisiatif Bhayangkari Lombok Utara menjadi bukti bahwa edukasi dan aksi nyata mampu melahirkan perubahan. Dengan perempuan yang sehat, keluarga akan kuat, dan bangsa memiliki fondasi yang lebih kokoh untuk masa depan.
HSH