Mataram — Suara riuh tepuk tangan bergema di Aula Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri (Fatepa) Universitas Mataram, Jumat (8/8/2025). Bukan sekadar seremoni, hari itu menjadi babak baru bagi dunia pangan Nusa Tenggara Barat. Pengurus Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia (PATPI) Cabang Mataram periode 2025–2029 resmi dikukuhkan, membawa semangat besar: menjadikan teknologi pangan sebagai jembatan menuju kesejahteraan daerah.
Di bawah sorotan tema “Memperkuat Teknologi Pangan untuk Kesejahteraan dan Kemakmuran Bersama”, para pakar, akademisi, pelaku industri, dan pemerintah duduk dalam satu ruangan. Hadir Ketua Umum PATPI Pusat, Prof. Dr. Ir. Giyatmi, M.Si., perwakilan Dinas Ketahanan Pangan NTB, Dinas Perindustrian, BBPOM, Poltekes, RRI, serta jajaran pimpinan perguruan tinggi.
Ketua Panitia, Dr. Wiharyani Werdiningsih, SP., M.Si., mengungkapkan kebanggaannya karena kepengurusan kali ini diisi oleh perwakilan dari enam kampus di NTB — mulai dari Unram, UMMAT, UTS, UBG, ITL, hingga ITKA.
“Sinergi ini ibarat bahan-bahan unggul dalam satu resep, yang jika diolah bersama akan menghasilkan hidangan luar biasa bagi masa depan pangan NTB,” ujarnya dengan senyum.
Dekan Fatepa Unram, Dr. Ir. Satrijo Saloko, MP., menyebut pelantikan ini sebagai momentum emas untuk membawa produk pangan lokal NTB menembus pasar yang lebih luas. Prof. Giyatmi menambahkan, setelah 58 tahun berdiri, PATPI punya modal pengalaman untuk menjembatani dunia kampus dan dunia usaha, agar riset tak hanya berakhir di laboratorium.
Resmi menakhodai PATPI Mataram, Prof. Baiq Rien Handayani, SP., M.Si., Ph.D., menekankan pentingnya inovasi pangan yang aman, bermutu, dan ramah lingkungan.
“Kami akan memastikan setiap program punya dampak nyata, tidak hanya di meja rapat, tetapi sampai ke meja makan masyarakat NTB,” tegasnya.
Pelantikan ditutup dengan ajakan terbuka bagi semua pihak — dari instansi pemerintah hingga pemerhati pangan — untuk bergabung sebagai anggota kehormatan PATPI Mataram. Tujuannya jelas: mempercepat komunikasi, memperkuat aksi, dan memastikan NTB punya masa depan pangan yang lebih tangguh dan sejahtera.
HSH