Lombok Tengah, NTB | Pena Keadilan – Dengan adanya system baru dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) menambah semangat baru bagi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Praya Barat kecamatan Praya Barat, Kabupaten Lombok Tengah,yang masih tergolong sekolah berkembang untuk bersaing dengan sekolah maju yang memiliki Kor yang sama.
Seperti yang diungkapkan HM Syaprial Syahroni SE MM, Kepala Sekolah SMKN 1 Praya Barat mengatakan bahwa dengan adanya system zonasi berdasarkan letak geografis memberikan peluang cerah bagi sekolahnya untuk mnyetarakan diri dengan sekolah yang sudah maju dikarenakan menurutnya SMK 1 Praya Barat bias meng-cover 2 kecamatan yaitu Kecamatan Praya Barat dan Kecamatan Praya Barat Daya.
“Dengan 4 system PPDB yaitu Jalur Afirmasi, Prestasi, Nilai Raport, dan Zonasi. Terutama dengan system Zonasi inilah yang memberikan harapan cerah untuk bisa bersaing menyetarakan diri dengan SMK lain yang sudah maju dengan Kor yang sama,” terang Kepsek di ruang kerjanya, kamis (10/07/2025).
Namun saat ini, menurut kepsek dengan kapasitas kuota 5 Rombongan Belajar (Rombel) yang masing-masing berkapasitas 30 orang siswa, dalam PPDB tahun ini yang baru 114 orang masih ada lowong peserta didik sekitar 36 orang, sehingga dirinya mengaku masih tetap akan menerima peserta baru baik secara online maupun offline jika diperlukan selama belum mulai pembelajaran.
”Kalua kami karena sekolah kecil kami masih menerima, kalaupun sampai waktu yang ditentukan yaitu tanggal 17 juli, kami masih menerima jika ada yang ingin masuk karena kami masih kekurangan pemenuhan kuota,”ujar Kepsek.
Saat ditanya soal perkembangan sekolahnya, Syaprial menjelaskan Sekolahnya yang saat ini memiliki Kor Utama Pariwisata yang mencakup jurusan Usaha Perjalanan Wisata (UPW), Perhotelan, dan Tataboga, serta Kor Pendukung yaitu seni kreatif yang jurusannya adalah Disain Komunikasi Visual, masih dalam tahap berkembang dikarenakan pada awalnya menurut Kepsek tersebut sekolahnya kekurangan Guru, gedung, sarana-prasarana yang menjadi factor belum terlalu menarik minat Peserta Didik untuk melanjutkan ke SMK Praya Barat.
“Tapi Alhamdulillah tahun ini kami sudah mulai siap karena ada bantuan dari pemerintah. Kami siap bersaing dengan sekolah maju,” cetusnya.
Juga yang jadi kendala menurut Kepsek, Kadang-kadang yang berkembang dimasyarakat masih minim pengetahuan mengenai perbedaan SMK dengan SMA. Mereka tidak tahu bahwa SMA itu untuk yang melanjutkan, dan kalau SMK itu memang dididik untuk siap bekerja namun jika mau melanjutkan kejenjang Perguruan Tinggi juga sudah siap dengan kompetensi yang akan dilanjutkan supaya lebih matang.
”Harapan kami mari bersama-sama sadar SMK ini betul-betul dipahami oleh masyarakat, sehingga apa yang dicita-citakan oleh pemerintah bahwa untuk mengatasi pengangguran dan lain sebagainya ini SMK dipersiapkan untuk siap Bekerja,”harap Haji M Syaprial.
Lebih lanjut Ia menjelaskan, bahasanya di SMK ada Peraktik Kerja Lapangan (PKL) sehingga siswa sudah merasakan bagaimana rasanya orang bekerja sebelum selesai di jenjang pendidikan SMK.
“Pengalaman kami anak-anak PKL, selesai PKL anak-anak sudah direkrut bekerja, dan Alhamdulillah tahun ini sekitar 18 siswa kami begitu PKL langsung direkrut bekerja dengan double sip begitu pulang sekolah bisa langsung bekerja rata-rata semua di hotel.” Ungkap kepsek tersebut.
Untuk memberikan kepastian bekerja SMK yang Kepsek itu pimpin sudah membangun berbagai kerjasama atau membangunkan link yang bekerjasama dengan eduka dan menjalin perjanjian kerjasama dengan pihak industry untuk dapat memberikan ruang lulusan SMK Praya Barat bisa mengakses berbagai kompetensi pekerjaan.
(H. Syamsul Hadi, SH)