Desa Pajangan Bangun Kemandirian Ekonomi dari Akar: Kolaborasi Bumdes dan Kopdes Jadi Andalan

Kopang, Lombok Tengah — Desa Pajangan, yang tergolong sebagai desa baru di Kecamatan Kopang, terus bergerak cepat membangun pondasi kemandirian ekonomi warganya. Kepala Desa Pajangan, Samiun, M.Pd., menuturkan pada Selasa (29/7/2025) bahwa berbagai upaya telah dirancang, dari pembenahan sektor kesehatan, penguatan pertanian, hingga pengembangan kelembagaan ekonomi desa seperti Bumdes dan Kopdes.

“Masyarakat yang sehat akan lebih produktif. Kalau sudah sehat, mereka bisa maksimalkan potensi diri, ketahanan pangan, dan hasil pertanian untuk kebutuhan desa,” ungkap Samiun saat ditemui di ruang kerjanya.

Dua Wadah Ekonomi: Modal Awal Menuju Kemandirian

Desa Pajangan kini memiliki dua instrumen ekonomi desa: Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) dan Koperasi Desa (Kopdes). Keduanya telah melalui proses legalitas resmi, lengkap dengan akta Kemenkumham dan AD/ART. Walau baru diluncurkan, kedua lembaga ini sudah disiapkan untuk menjadi motor ekonomi masyarakat.

“Kita sedang godok proposal dari pengurus, sambil latih mereka jadi ekonom yang bisa kelola usaha desa. Bumdes akan kita suntik Rp100 juta di tahun anggaran 2026, asalkan program yang diajukan jelas dan terukur,” tegasnya.

Sementara Kopdes akan memulai dengan unit usaha strategis seperti obat-obatan pertanian, sembako, dan distribusi gas LPG 3 kg. Di sisi lain, Bumdes akan fokus pada pengelolaan ayam petelur, ternak sapi dan kambing dengan sistem pakan modern yang tidak lagi bergantung pada rumput.

“Jadi Bumdes dan Kopdes punya unit usaha masing-masing tapi saling terhubung. Harapannya ekonomi bisa berputar di dalam desa,” tambahnya.

Talangi Dulu, Cair Belakangan: Pekerjaan Fisik Jalan Terus

Meski Dana Desa (DD) tahap dua belum cair, pembangunan fisik di Desa Pajangan tetap berlanjut. Bahkan, hingga akhir Juli 2025, realisasi program fisik dari RAPBDes telah mencapai 90 persen.

“Kita tidak ingin proyek terhenti hanya karena menunggu pencairan. Jadi pekerjaan seperti rabat beton volume 162 kubik kita lanjutkan dengan dana pribadi desa dulu. Begitu DD cair setengah, langsung kita bayarkan. Ini agar proyek berkesinambungan,” jelas Samiun.

Pertanian Modern: Edukasi Petani dan Fokus Ketahanan Pangan

Di sektor pertanian, Pemerintah Desa Pajangan tak tinggal diam. Kelompok-kelompok tani dikumpulkan untuk mendapatkan pembinaan langsung dari penyuluh kecamatan serta PL swadaya pertanian. Fokusnya adalah ketahanan pangan dan adaptasi teknologi pertanian modern seperti alat dan mesin pertanian (alsintan).

Potensi pertanian di Pajangan cukup besar. Dengan luas lahan 139 hektare yang tersebar di enam dusun, desa ini menghasilkan padi, jagung, tomat, cabai, dan tembakau sebagai komoditas andalan. Semua kegiatan kelompok tani diarahkan melalui Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani) agar manajemen produksi dan harga lebih terkendali.

Dari Desa, Untuk Desa

Samiun menutup pernyataannya dengan harapan besar agar semua upaya ini mampu menggerakkan ekonomi desa dari dalam. Dengan kolaborasi antarsektor dan pelibatan masyarakat secara aktif, ia optimis Desa Pajangan akan tumbuh sebagai desa yang mandiri dan produktif.

“Desa ini masih baru, tapi niat kita sudah besar. Kita ingin semua bergerak dari desa untuk desa,” pungkasnya.

(H. Syamsul Hadi, SH)

Bagikan: